Koleksi Stationery dan Pengalaman dengan Planner
Koleksi stationery gw lebih banyak daripada ade gw yang masih kuliah. Semua jenis pulpen, highlighter, pensil, kuas ada :)) Awalnya sebelum kenal planner-planneran, gw suka koleksi notebook gratisan dari resto atau souvenir gitu yg kalau dikumpulin bisa 1 kontainer sendiri :p
https://www.instagram.com/p/9BgMRDnoD1/embed/captioned/?cr=1&v=8&wp=658&rd=https%3A%2F%2Fwww.lovedreamhappiness.com&rp=%2F2018%2F03%2F26%2Fbullet-journal%2F#%7B%22ci%22%3A0%2C%22os%22%3A13084.300000071526%7D” allowtransparency=”true” allowfullscreen=”true” frameborder=”0″ height=”0″ data-instgrm-payload-id=”instagram-media-payload-0″ scrolling=”no” style=”background: white; max-width: 658px; width: calc(100% – 2px); border-radius: 3px; border: 1px solid rgb(219, 219, 219); box-shadow: none; display: block; margin: 0px; min-width: 326px; padding: 0px; position: absolute;” allow=”autoplay ‘self’; fullscreen ‘self'”>
Mulai kepincut sama planner lucu-lucu yang dihiasi stiker-stiker dan washitape. Mulai bikin-bikin layout sendiri sampai akhirnya
What is Bullet Journal?
Sistem Bullet Journal diciptakan oleh Ryder Carroll. Dia membuat sistem pencatatan secara analog untuk to do list, diary, notebook, atau apapun itu (gw bahkan pernah buat K-Drama tracker untuk nyatet progress drama yang gw lagi tonton, kalau kebanyakan suka lupa udah sampai episode berapa).
Kenapa analog? Karena kalau ditulis pakai tangan akan lebih gampang diingat dibanding ngetik-ngetik di handphone. Dan kalau handphonenya rusak atau mati, ngga perlu panik karena yang kita catet ada di notebook. Males bawa notebook nya? Oh gampang, tinggal difoto masukin ke photo album (ntar tinggal delete) atau taruh di Evernote.
How to Bullet Journal?
Cukup simple.
- Buat List Task yang ada hari itu
- X Buat menandakan kalau task sudah selesai dikerjakan
- > Migrate ke hari berikutnya / re-schedule
- o atau △ untuk event
https://www.instagram.com/p/BQfb2KhAbOl/embed/captioned/?cr=1&v=8&wp=658&rd=https%3A%2F%2Fwww.lovedreamhappiness.com&rp=%2F2018%2F03%2F26%2Fbullet-journal%2F#%7B%22ci%22%3A1%2C%22os%22%3A13096.400000095367%7D” allowtransparency=”true” allowfullscreen=”true” frameborder=”0″ height=”0″ data-instgrm-payload-id=”instagram-media-payload-1″ scrolling=”no” style=”background: white; max-width: 658px; width: calc(100% – 2px); border-radius: 3px; border: 1px solid rgb(219, 219, 219); box-shadow: none; display: block; margin: 0px; min-width: 326px; padding: 0px; position: absolute;” allow=”autoplay ‘self’; fullscreen ‘self'”>
Muji yang atas, Miniso yang bawah. Ngga terlalu ketara perbedaanya. Kalau ngga rewel sama jenis kertas, Miniso bisa dijadiin option. Harganya juga relatif lebih murah.
- Pulpen
Favorite gua : Uniball Signo RT, Sarasa Clip, dan Pilot Frixion Ball. Gw suka yang tintanya gel. Untuk highlighter pakai Mildliner karena warnanya ucul ucul, Pilot Frixion Highlighter yg warna kalem, KOI Watercolor Brush yang warna-warna kalem, atau Tombow Dual Brush Pen karena brush nya enak untuk hand lettering, ngga kaya koi yg gampang nge-fray jigrak jigrak.